UJIAN TENGAH SEMESTER
MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI
Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Manajemen Keuangan
Koperasi dosen pengampu DR. Neti Budiwati, M.Si
Oleh:
Dede Santika
1203477
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2015
1.
Samakah Tujuan Koperasi Dengan Badan Usaha Badan Usaha Non Koperasi
Dalam Meraih Tujuan Memperoleh laba, Mengapa?
Jawab: Sebagai
badan usaha Koperasi mempunyai tujuan yang sama seperti badan usaha lainya untuk
memeperoleh laba. Namun, koperasi tidak hanya semata-mata berorientasi untuk
memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Tetapi lebih menekankan pada
kesejahteran dan benefit yang dirasakan oleh para anggota koperasi. Karena pada
hakikatnya sebuah koperasi dapat dilihat pada kolom berikut ini:
Dari kolom di atas dapat dijelaskan bahwa
anggota koperasi sama dengan pemilik koperasi dan sekaligus pelanggan koperasi
yang bersangkutan. Dalam hal ini, anggota memberikan modal pada koperasi berupa
simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lainnya yang dapat dijadikan
sebagai modal koperasi. Dengan demikian, anggota sekaligus pemilik modal
koperasi harus mengelola modal tersebut berdasakan apa yang dibutuhkan oleh
pelanggan koperasi yaitu anggota atau non anggota. Sehingga dalam pengelolaan
modal, koperasi tidak hanya mementingkan laba, tetapi manfaat yang akan
diperoleh terutama oleh anggota sebagai salah satu pelanggan koperasi.
Hal ini berbeda dengan badan usaha non
koperasi, jika dilihat dari orientasi laba,
badan usaha non koperasi lebih ditujukan untuk memperoleh laba yang
sebesar-besarnya dengan modal yang dimilikinya, tanpa melihat bagaimana si
konsumen/ pelanggan memperoleh manfaat dari usaha tersebut. Segala upaya dilakukan
oleh para pemilik modal untuk memperoleh laba. Termasuk faktor-faktor produksi
mereka kuasai secara berlebihan. Hal ini karena menunjukan bahwa pemilik modal
usaha bukanlah pengelola ataupun pelanggan usaha yang dijalankan.
2.
Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa koperasi bukan merupakan
perkumpulan modal sehingga koperasi tidak berorientasi mencari laba? Jelaskan!
Jawab:
Setuju karena koperasi merupakan perkumpulan orang. Selain itu, koperasi tidak
hanya bertujuan untuk mencari keuntungan semata, tetapi lebih menekankan pada
kesejahteraan anggota dengan modal yang dimilikinya dalam menjalankan usaha
koperasi. Jadi, koperasi tidak hanya mencari laba atau profit tetapi
mengutamakan benefit atau manfaat yang dirasakan oleh anggota. Dalam hal ini, modal
koperasi mempunyai sumber, sifat dan kedudukan yang berbeda dengan modal badan
usaha non koperasi. Pengelolaan modal koperasi harus bekerja berdasarkan
prinsip ekonomi yang rasional yaitu efektif, efisien, dan produktif serta
berpegang teguh pada prinsip-prinsip koperasi dan cirri khasnya (self help).
.
3.
Mengapa modal dalam setiap jenis usaha memegang peranan vital? Apakah
tanpa modal, usaha koperasi dapat berjalan.
Jawab: Modal mempunyai peranan vital dalam setiap
jenis usaha karena modal merupakan faktor produksi yang diperlukan dalam sebuah
usaha. Bahkan dengan modal inilah, faktor-faktor produksi lainnya seperti bahan
baku, tanah, mesin, perlengkapan dan peralatan lainnya dapat diperoleh untuk
mendukung berjalannya sebuah usaha baik koperasi maupun non koperasi. Selain
itu, modal merupakan faktor yang yang paling utama dalam mengembangkan sebuah
usaha. Dengan modal sebuah perusahaan akan
akan meningkatkan produksinya untuk tujuan memperoleh laba. Dengan modal
pula, produksi dapat berjalan dan memberikan produktivitas yang tinggi dalam
perekonomian.
Dalam
koperasi, peranan modal mempunyai sifat, sumber, dan kedudukan yang khas dengan
badan usaha lainnya. Operasional sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh
manajemen permodalan yang dilakukannya. Dengan tersedianya modal, maka usaha
akan berjalan dengan lancar sehingga akan mengembangkan modal itu sendiri untuk
kegiatan usaha.
Usaha
koperasi tidak akan berjalan jika tanpa modal. Hal ini disebabkan karena modal
mempunyai kedudukan penting dalam sebuah usaha. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebuah usaha tidak akan berjalan tanpa adanya modal.
4.
Diketahui, sebuah koperasi memiliki kebutuhan akan material sebanyak 2,5
ton selama 1 tahun. Harga per kg material Rp. 1000. Biaya setiap kali pesan Rp.
300.000. biaya simpan ditetapkan 25% dari nilai persediaan rata-rat. Safety
stock 500 kuintal dengan lead time selama 1 bulan. Dengan menggunakan analisis
EOQ, maka berapa besarnya pesanan paling ekonomis? Hitung pula besarnya reorder
point material tersebut.
Jawab:
a.
S = 2,5 ton = 2500 kg x 1000 = 2.500.000
O = Rp.
300.000
C = 25%
dari nilai persediaan rata-rata. 25% x (2500/2) = 312,5
Ss = 500
kuintal = 5000 kg
b.
besarnya reorder point material
Rp = 625 x 50.000 = 50.625
5.
Seandainya kebutuhan kas tahun 2009 sebesar Rp.7.535.550.400.-, tingkat
bunga umum 15%/th, biaya transfer Rp.5.000 setiap kali transfer, maka
hitunglah:
a.
Kas optimal koperasi tersebut berdasarkan model inventory
b.
Biaya yang dikeluarkan untuk kas optimal tersebut.
Jawab:
a.
Kas optimal koperasi berdasarkan model inventory
= 22413612,53048394
Saldo rata-rata
Pengambilan simpanan
Biaya transfer = 336 x
5000 = 1.680.000
Biaya bunga =
Dengan demikiaan, dalam
setiap transaksi koperasi mengambil simpanan dibank sebesar Rp. 22.413.612,53048394 dan memiliki saldo kas rata-rata Rp..
b.
Jumlah Biaya =
6.
Koperasi “Bahagia”
a.
Besarnya modal kerja netto
Koperasi “Bahagia”
Aktiva lancar
Piutang dagang = 45
Persediaan Barang = 115
Total Aktiva lancar =
160
Utang jangka Pendek = 104
Total Utang Lancar =
104
Modal Kerja Netto = 160- 104 = 56
Jadi total Modal Kerja Netto Koperasi
“Bahagia” periode 31 Desember 2014 sebesar Rp.56.000.000
b.
Penyusutan aktiva tetap 2014 =
Rp. 95 Juta
Laba =
20% x Piutang
=
20% x 45 Juta
=
9 Juta
Perhitungan Modal kerja menurut fungsional
Modal Kerja =
160 + 95 - 9
=
246
Jadi Total modal kerja menurut konsep
fungsional yaitu sebesar Rp. 246.000.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar