Minggu, 18 Oktober 2015

MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

UJIAN TENGAH SEMESTER
MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

Diajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Manajemen Keuangan Koperasi dosen pengampu DR. Neti Budiwati, M.Si



Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQd7Hzzdue4EEEhbkFgwH_grd6g5qXJS5Ytfl6YIQw5hijhiKyW9riOVwQ






Oleh:
Dede Santika
1203477





Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
2015




1.      Samakah Tujuan Koperasi Dengan Badan Usaha Badan Usaha Non Koperasi Dalam Meraih Tujuan Memperoleh laba, Mengapa?
Jawab:      Sebagai badan usaha Koperasi mempunyai tujuan yang sama seperti badan usaha lainya untuk memeperoleh laba. Namun, koperasi tidak hanya semata-mata berorientasi untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Tetapi lebih menekankan pada kesejahteran dan benefit yang dirasakan oleh para anggota koperasi. Karena pada hakikatnya sebuah koperasi dapat dilihat pada kolom berikut ini:
Rounded Rectangle: Anggota = Pemilik = Pelanggan
 



Dari kolom di atas dapat dijelaskan bahwa anggota koperasi sama dengan pemilik koperasi dan sekaligus pelanggan koperasi yang bersangkutan. Dalam hal ini, anggota memberikan modal pada koperasi berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lainnya yang dapat dijadikan sebagai modal koperasi. Dengan demikian, anggota sekaligus pemilik modal koperasi harus mengelola modal tersebut berdasakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan koperasi yaitu anggota atau non anggota. Sehingga dalam pengelolaan modal, koperasi tidak hanya mementingkan laba, tetapi manfaat yang akan diperoleh terutama oleh anggota sebagai salah satu pelanggan koperasi.
Hal ini berbeda dengan badan usaha non koperasi, jika dilihat dari orientasi laba,  badan usaha non koperasi lebih ditujukan untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya dengan modal yang dimilikinya, tanpa melihat bagaimana si konsumen/ pelanggan memperoleh manfaat dari usaha tersebut. Segala upaya dilakukan oleh para pemilik modal untuk memperoleh laba. Termasuk faktor-faktor produksi mereka kuasai secara berlebihan. Hal ini karena menunjukan bahwa pemilik modal usaha bukanlah pengelola ataupun pelanggan usaha yang dijalankan.

2.      Setujukah Anda dengan pernyataan bahwa koperasi bukan merupakan perkumpulan modal sehingga koperasi tidak berorientasi mencari laba? Jelaskan!
Jawab: Setuju karena koperasi merupakan perkumpulan orang. Selain itu, koperasi tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan semata, tetapi lebih menekankan pada kesejahteraan anggota dengan modal yang dimilikinya dalam menjalankan usaha koperasi. Jadi, koperasi tidak hanya mencari laba atau profit tetapi mengutamakan benefit atau manfaat yang dirasakan oleh anggota. Dalam hal ini, modal koperasi mempunyai sumber, sifat dan kedudukan yang berbeda dengan modal badan usaha non koperasi. Pengelolaan modal koperasi harus bekerja berdasarkan prinsip ekonomi yang rasional yaitu efektif, efisien, dan produktif serta berpegang teguh pada prinsip-prinsip koperasi dan cirri khasnya (self help).
.
3.      Mengapa modal dalam setiap jenis usaha memegang peranan vital? Apakah tanpa modal, usaha koperasi dapat berjalan.
Jawab:      Modal mempunyai peranan vital dalam setiap jenis usaha karena modal merupakan faktor produksi yang diperlukan dalam sebuah usaha. Bahkan dengan modal inilah, faktor-faktor produksi lainnya seperti bahan baku, tanah, mesin, perlengkapan dan peralatan lainnya dapat diperoleh untuk mendukung berjalannya sebuah usaha baik koperasi maupun non koperasi. Selain itu, modal merupakan faktor yang yang paling utama dalam mengembangkan sebuah usaha. Dengan modal sebuah perusahaan akan  akan meningkatkan produksinya untuk tujuan memperoleh laba. Dengan modal pula, produksi dapat berjalan dan memberikan produktivitas yang tinggi dalam perekonomian.
Dalam koperasi, peranan modal mempunyai sifat, sumber, dan kedudukan yang khas dengan badan usaha lainnya. Operasional sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh manajemen permodalan yang dilakukannya. Dengan tersedianya modal, maka usaha akan berjalan dengan lancar sehingga akan mengembangkan modal itu sendiri untuk kegiatan usaha.
Usaha koperasi tidak akan berjalan jika tanpa modal. Hal ini disebabkan karena modal mempunyai kedudukan penting dalam sebuah usaha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebuah usaha tidak akan berjalan tanpa adanya modal.

4.      Diketahui, sebuah koperasi memiliki kebutuhan akan material sebanyak 2,5 ton selama 1 tahun. Harga per kg material Rp. 1000. Biaya setiap kali pesan Rp. 300.000. biaya simpan ditetapkan 25% dari nilai persediaan rata-rat. Safety stock 500 kuintal dengan lead time selama 1 bulan. Dengan menggunakan analisis EOQ, maka berapa besarnya pesanan paling ekonomis? Hitung pula besarnya reorder point material tersebut.
Jawab:
a.       S = 2,5 ton = 2500 kg x 1000 =  2.500.000
            O = Rp. 300.000
            C = 25% dari nilai persediaan rata-rata. 25% x (2500/2) = 312,5
            Ss = 500 kuintal = 5000 kg
           
                       
                       
b.      besarnya reorder point material
Rp = 625 x 50.000 = 50.625

                       

5.      Seandainya kebutuhan kas tahun 2009 sebesar Rp.7.535.550.400.-, tingkat bunga umum 15%/th, biaya transfer Rp.5.000 setiap kali transfer, maka hitunglah:
a.       Kas optimal koperasi tersebut berdasarkan model inventory
b.      Biaya yang dikeluarkan untuk kas optimal tersebut.

Jawab:
a.       Kas optimal koperasi berdasarkan model inventory
 




   
                =  22413612,53048394
Saldo rata-rata
Pengambilan simpanan
Biaya transfer = 336 x 5000 = 1.680.000
Biaya bunga = 
Dengan demikiaan, dalam setiap transaksi koperasi mengambil simpanan dibank sebesar Rp. 22.413.612,53048394 dan memiliki saldo kas rata-rata Rp..
b.      Jumlah Biaya =
6.      Koperasi “Bahagia”
a.        Besarnya modal kerja netto Koperasi “Bahagia”
Aktiva lancar            
Piutang dagang                       =  45
Persediaan Barang                  = 115
Total Aktiva lancar               = 160

Utang jangka Pendek              = 104
Total Utang Lancar              = 104

Rounded Rectangle: Modal Kerja Netto = Aktiva Lancar – Utang Lancar
 



Modal Kerja Netto = 160- 104 = 56
Jadi total Modal Kerja Netto Koperasi “Bahagia” periode 31 Desember 2014 sebesar Rp.56.000.000
b.      Penyusutan aktiva tetap 2014             = Rp. 95 Juta
Laba                                        = 20% x Piutang
                                                = 20% x 45 Juta
                                                = 9 Juta
Perhitungan Modal kerja menurut fungsional
Rounded Rectangle: Modal Kerja = Modal Lancar + Penyusutan - Laba
 



Modal Kerja    = 160 + 95 - 9
                        = 246

Jadi Total modal kerja menurut konsep fungsional yaitu sebesar Rp. 246.000.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar